Menurut para peneliti di Amerika Serikat beberapa jenis beras mengandung zat anorganik pemicu kanker. Para peneliti di Consumer Reports mengungkapkan, beberapa berita meresahkan tentang beras. Dalam laporannya yang diterbitkan kemarin, Consumer Reports menyatakan beberapa jenis beras ternyata mengandung arsenik anorganik yang dikenal sebagai pemicu kanker.
Begitu tingginya kandungan zat itu, hingga Badan Administrasi Makanan
dan Obat Amerika Serikat (FDA) merekomedasikan anak-anak untuk tidak
makan nasi lebih dari dua kali dalam 1 bulan.
Arsenik terdapat pada banyak sumber makanan, termasuk buah, biji-bijian
dan sayuran. Sumber-sumber makanan itu kemudian menyerap arsenik dari
tanah dan pestisida saat mereka tumbuh.
Namun beras menyerap arsenik lebih mudah dari sumber makanan jenis lainnya.
Peneliti di Consumer Reports,
dokter Michael Crupain menjelaskan, arsenik pada makanan adalah masalah
kesehatan publik yang nyata dan sangat penting untuk mengurangi
konsumsinya.
Dalam laporannya, Consumer Reports menyebut mengkonsumsi arsenik dalam
jangka panjang mempertinggi peluang orang untuk menderita kanker kulit,
kandung k*mih dan paru-paru.
Bagi anak-anak usia balita, Crupain menemukan bahwa sereal dan pasta
dari beras memiliki kandungan arsenik lebih banyak dari ujicoba
sebelumnya. "Jadi kini kami merekomedasikan anak-anak untuk jarang makan
makanan jenis ini, mungkin hanya dua kali sebulan."
Jadi, beras jenis apa yang mengandung sedikit arsenik?
Beras Sushi dari Amerika Serikat dan beras basmati putih dari
California, India dan Pakistan mengandung setengah dari jumlah arsenik
yang ada pada jenis beras lainnya. Yang menjadi perhatian adalah beras
coklat - peneliti menemukan bahwa beras jenis ini memiliki kandungan
arsenik 80 persen lebih banyak jika dibandingkan dengan beras putih.
Jika begitu, apa harus membuang semua jenis beras?
Sebelum panik memikirkan beras mana yang tidak mengandung arsenik, Federasi Beras AS menyatakan sebagai berikut;
FDA sendiri juga belum mengeluarkan aturan batas aman arsenik pada
beras. Namun mereka menyarankan orangtua untuk menghindari memberikan
sereal atau pasta dari beras kepada balita sebagai makanan padat pertama
mereka.
http://owtop.blogspot.com/2015/03/ini-dia-bahaya-fatal-terlalu-sering.html
No comments:
Post a Comment