Laman

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Wednesday 18 April 2012

Naga Berkepala Dua yang Langka Dipamerkan di Los Angeles


Naga berkepala dua milik kolektor hewan berkepala duan ternama Todd Ray baru baru ini di pamerkan pada Venice Beach Freakshow di Los Angeles . Naga berkepala dua yang memiliki 6 kaki ini pun di beri nama Pancho dan Lefty ini berhasil menarik perhatian para pengunjung.
Ray harus merogoh uang yang cukup banyak untuk memiliki naga berkerpala dua ini setidaknya Ray harus mengeluarkan uang sebesar US$5 ribu (Rp45,75 juta) untuk membeli Pancho dan Lefty pada Mei 2010 dan tody ray meyakini bahwa hewan yang di miliknya ini menjadi hewan terlangka di dunia saat ini.
Taddy Ray tidak bisa melewatkan sedetik pun ketika ia mendengar ada hewan bebentuk naga ini memiliki dua kepala iapun segera memutuskan untuk membelinya.
“Naga berjenggot berkaki enam ini berusia enam bulan. Hewan ini lahir di San Diego, Amerika Serikat (AS) dan saat saya mendengarnya, saya langsung menghubungi pemiliknya dan akhirnya mereka menjadi milik saya dua bulan kemudian,” kata Ray seperti dikutip HuffPost.
Hewan pliharanya yang merupakan kembar siam kembar parasit yang memiliki kebribadian yang berbeda lihat saja ketika makan Pancho senang makan serangga dan Lefty makan sayur menurut pemiliknya.
Saat ini Todd Ray sendiri telah mengkoleksi 22 hewan berkepala dua dari berabgai belahan dunia. Kamu ingin mencoba juga untuk mengkoleksi hewan berkepala dua ini?
okezone.com
»» Read More.....

Inilah Pendiri Instagram: Muda, Terberkati, dan Kaya Raya

Kevin Systrom. onemanandhisblog.com
California-Ketika Instagram dibeli Facebook senilai Rp 9,1 triliun, orang-orang bertanya siapa di balik aplikasi ini? Instagram, aplikasi berbagi foto, dibuat dua alumnus Universitas Stanford bernama Kevin Systrom dan Mike Krieger. 
Situs mercurynews menyebut setelah pembelian Facebook, Kevin dan Mike menolak diwawancarai. Mike, 26 tahun, dan Kevin (28) membuat Instagram pada 2010, empat tahun sejak lulus sarjana strata satu.
"Anda bisa melihat betapa bergairahnya mereka," ujar Rob Abbot, mantan penasihat di Laboratorium Dogpatch. Sebuah laboratorium tempat Kevin pertama kali meluncurkan layanan berbagi lokasi bernama Burbn. Abbot teringat bahwa ia sering menghabiskan waktu di laboratorium bersama Kevin ketika teman-teman yang lain sudah pulang.
Burbn memang hanya menarik sedikit perhatian. Tapi perhatian justru datang dari teknisi jeli seperti pendiri Twitter, Jack Dorsey. Dorsey kemudian menanamkan uangnya di aplikasi besutan Kevin. "Kevin suatu hari mendatangiku dan berujar, 'Rob apakah suatu ide bagus kalau hanya fokus di foto'," tutur Abbot.
Abbot malah menyarankan Kevin membangun aplikasi foto untuk Twitter. "Jika kamu tidak mengembangkannya sekarang, aku akan mengerjakannya besok," katanya. Abbot kemudian menjadi orang pertama yang menggunakan Instagram. Ia ikut pula membantu menulis beberapa kode HTML awal. Kevin menawarkannya pekerjaan, tapi Abbot memilih fokus ke agensi desain aplikasi pesawat selulernya. Sebuah penolakan yang kini berharga puluhan juta dolar.
Bukannya menyesal, Abbot justru memuja Kevin sebagai sosok pekerja terkeras yang pernah ditemuinya. Kevin belajar sendiri dalam pengembangan sistem operasi aplikasi untuk pesawat seluler Apple (AAPL) dan fokus terus-menerus mengutak-atik produk itu. Kemampuan Kevin dan intuisinya diperkuat kehadiran Mike.
"Mike membuat orang-orang terpesona dan dia sangat terpesona dengan teknologi," ujar Elaine Wherry, salah seorang pendiri dan pembuat aplikasi Meebo, Mountain View. Sebuah aplikasi tempat Mike bekerja sebelum membuat Instagram.
Ketika Wherry mengunjungi Stanford untuk menjadi juri kompetisi teknologi, Mike masih mahasiswa. Mike sudah terlihat menonjol ketimbang teman sebayanya. "Dia benar-benar memiliki wawasan terhadap proyek-proyek orang lain," ujar Wherry. Melalui obrolan minum kopi, Wherry menawarkan Mike untuk bergabung.
"Mike sangat berbakat. Dia orang yang berpikir mendalam dan selalu berpikir soal produk," kata Wherry.
Dalam sesi wawancara dengan majalah Times, 4 April 2012, Kevin menuturkan bahwa dia memang memiliki latar belakang fotografi. "Setiap Natal, aku selalu dapat kamera baru dan itu menjadi bagian penting dalam hidupku," katanya.
Semasa belajar di luar negeri, guru Kevin pernah mengambil kameranya. Sang guru mengkritik Kevin karena hasil jepretannya terlalu tajam. "Aku ingin kamu menggunakan Holga (kamera lawas)," ujar Kevin menirukan pernyataan sang guru. Holga merupakan kamera plastik dengan lensa plastik yang menghasilkan efek era 80-an atau 90-an. 
Kevin pun terpesona dengan hasil kamera Holga. "Guru fotografiku ternyata benar, aku terlalu fokus dengan hal-hal yang teliti, bangunan indah, atau gambaran arsitektur yang kompleks," ia menuturkan. Pengalaman dengan kamera Holga itulah yang ingin dibagi Kevin melalui Instagram. Sebuah aplikasi yang sudah mencapai 31 juta pengguna pada awal 2011. Hanya setahun sejak dikenalkan dalam sistem operasi Apple.
BIODATA
Kevin Systrom
- Alumnus Jurusan Teknik dan Manajemen Sains, Universitas Stanford.
- Lulus tahun 2006
- Sempat magang di Odeo yang kemudian berubah menjadi Twitter.
- Sempat magang di Microsoft's Silicon Valley Campus, sebagai Program Manager Pengembangan PowerPoint dan OfficeArt
- Menghabiskan dua tahun bekerja di Google, pada bagian Gmail dan Pengembangan Korporasi.
- Menemukan Instagram pada 2010.
Mike Krieger
- Master Jurusan Interaksi Manusia-Komputer dari Universitas Stanford pada 2008.
- Magang di Microsoft
- Bekerja di Mountain View, perusahaan pengembang aplikasi Meebo selama 17 bulan.
- Menemukan Instagram pada 2010.
http://www.tempo.co/read/news/2012/04/10/072396046/Pendiri-Instagram-Muda-Terberkati-dan-Kaya-Raya
»» Read More.....