Jepang memang
inovatif khususnya dalam teknologi. Negara Jepang yang memang rawan
gempa dan tsunami membuat para arsitek mengembangkan konsep pemukiman
anti tsunami. Kalau anti gempa teknologi itu sudah lama ada. Yang baru
adalah anti tsunami.
Adalah Keiichiro Sako dari Sako Architechts Tokyo mencoba merancang
komplek perumahan atau perkampungan anti tsunami. Tentunya konsep
semacam ini membutuhkan dana yang sangat besar. Namun Sako mengatakan
desain perumahan anti tunami dijamin mampu mengatasi tsunami.
Desain komplek berbentuk lingkaran atau oval lebih efisien daripada
bangunan berbentuk kotak. Sebab pada bangunan berbentuk kotak air dari
gelombang tsunami akan langsung menghantam. Jika bangunan berbentuk
oval, maka air akan mengalir ke samping.
Seperti apa gambarnya? Coba lihat!
Sako merancang bangunan sebaik mungkin sehingga anti-tsunami. Saat
tsunami, gerbang bangunan tertutup sehingga air tak bisa masuk. Listrik
disuplai dengan energi terbarukan agar tetap bisa beroperasi. Ada pula
cadangan baterai lithium.
Sky Village memiliki kluster-kluster. Terdapat kluster untuk sekolah,
hunian, dan perikanan. Ada pula tempat yang untuk membantu aktivitas
perikanan sehingga mendukung aktivitas warga sebagai nelayan.
Sako juga menambahkan untuk mengatasi besarnya biaya pihaknya akan
mendaur ulang material bekas yang hancur akibat tsunami 11 Maret 2011
lalu.
Well, Indonesia juga membutuhkan konsep semacam ini. Sudah ada yang punya ide?
kaskus.us
No comments:
Post a Comment