
Setelah menemani pengguna selama
17 tahun sejak pertama kali muncul di Windows 95, tampilan menu "Start"
tak akan dipakai - lagi di sistem operasi Windows 8 yang rencananya akan
diluncurkan bulan Oktober.
Sebabnya, menurut Kepala Manajer
Program Microsoft Chaitanya Sareen, adalah karena menu Start sudah
jarang dipakai oleh pengguna.
"Ini terjadi pada Windows 7.
Karena taskbar bisa digunakan untuk mem-pin program, pengguna jadi
sering menempelkan program-program di taskbar. Akibanya, penggunaan menu
Start turun drastis," ujar Sareen, seperti dikutip oleh PC Pro.
Tren tersebut disimpulkan berdasarkan data telemetri dari Program Peningkatan Pengalaman Pengguna Microsoft.
Hal lain yang juga diungkapkan
adalah, berkat fungsi pinning taskbar pada Windows 7, pengguna jadi
lebih sering memakai tombol shortcut untuk membuka aplikasi ketimbang
membuka menu Start. "Cukup tekan kombinasi tombol 'Windows' dan '1',
maka program pertama yang di-pin di taskbar akan langsung berjalan.
Proses ini cepat sekali," tandas Sareen.
Selama ini, penghapusan tombol
Start di Windows 8 dianggap sebagai cara Microsoft memaksa pengguna
untuk beradaptasi dengan antarmuka Metro di sistem operasi tersebut.
Metro ditujukan sebagai pengganti menu Start yang dinilai Microsoft
sudah usang.
Icon "Start" pada Windows 8 tak
lagi memunculkan menu Start ketika di-klik, tapi meluncurkan tampilan
Metro. Fitur antar muka baru Windows 8 ini menjadi salah satu hal yang
paling kontroversial dan sering diperdebatkan dari sistem operasi anyar
yang belum resmi dirilis tersebut.
Tampilan Metro sendiri terdiri
dari bingkai-bingkai (tile) berisi shortcut program dan tampilan
informasi aktual sehingga sesuai untuk perangkat berbasis touchscreen.
Meski begitu, Sareen menolak
mengatakan bahwa interface Windows 8 hanya cocok untuk perangkat seperti
smartphone dan tablet. Interface Metro, menurutnya, "bisa bekerja baik
dengan mouse dan keyboard".
No comments:
Post a Comment